Jumat, 31 Januari 2014

Pilihan Lari dan Lawan

Kali ini bukan membahas analogi dari kata lari dan lawan.
Adalah tentang alternatif yang harus diputuskan pada saat tersulit.
Lari atau lawan?
Jika sudah berusaha melawan namun tidak menang, sebaliknya kau dikuasai.
Maka pilihannya masih tersisa satu, yaitu lari.
Lari lah.

Aktif

Dirimu itu,
tidak harus diperhatikan, tapi cobalah memerhatikan.
Tidak harus diingat, tapi cobalah mengingat.
Tidak harus selalu dimengerti, cobalah mengerti.
Tidak harus diakui, cobalah untuk mengakui.
tidak harus dikasihi, belajarlah mengasihi.
Tidak harus dihormati, tapi cobalah untuk menghormati.
Tidak dalam semua hal harus mengandalkan awalan "di-" ... Cobalah mengawalinya dengan "me-" yang menunjukkan bahwa kamu itu adalah manusia aktif.

Eits, jangan digunakan untuk "mengeluh".

Kamis, 23 Januari 2014

Berpikirlah

Adakalanya kata-kata yang kita kemukakan dapat menikam hingga membuat orang lain terluka,
bahkan sekedar diam pun membuat orang lain sakit dan resah.

Maka diamlah dan biarkan mereka berkata-kata.

Senin, 06 Januari 2014

Terangi Lagi

Sinar itu perlahan memudar.
Entah siapa yang menjauh, aku atau sinar.

Waktu itu sebuah sinar mulai menyala menerangi langkah, mengarahkan dari gelap menuju tempat yang benderang. Dia merupakan teman berjalan terbaik bagiku.
Namun, suatu ketika kutinggalkan sinar tersebut sekedar untuk mencari tempat singgah.

Ku temukan tempat bermain itu, tempat itu nyaman dan terdapat beberapa lampion sehingga memberiku kesenangan. Aku bermain sesukaku di persinggahan tersebut dengan tidak memedulikan sinar yang kutinggalkan saat berjalan sebelumnya. Setelah lelah dengan sendirinya di persinggahan tersebut akhirnya aku ingin kembali, dengan membawa beberapa lampion.
Di tengah perjalanan beberapa lampion tersebut redup, jalan di sekelilingku hampir menjadi gelap. Seketika kuingat sebuah sinar yang pernah kutinggalkan saat ke persinggahan, sinar yang cahayanya tak akan redup.

Ku sadari sinar itu berjalan jauh, bukan meninggalkanku. Tetapi akulah yang meninggalkannya.
Tanpa sinar tersebut aku takut ternayata aku tersesat di perjalanan ini.

Dari kejauhan nampak sinar menerangi tempat di sekitarnya, ternyata masih bisa kulihat.
Semoga aku bisa menyusul sinar tersebut dengan melewati tempat redup, tanpa tersesat.