Selasa, 29 Maret 2011

Sifat Dunia

Dikatakan kepada Ali bin Abi Thalib:
"Sifatkan dunia kepada kami".
Beliau berkata:
"Apa yang akan aku sifatkan dari negeri yang awalnya kelelahan dan
akhirnya fana (kehancuran),
...
halalnya adalah hisab dan
haramnya adalah adzab,
orang yang merasa cukup dengannya akan terfitnah, dan
orang yang mengejarnya akan sedih"
.
(Jami' bayanil 'Ilmi wa Fadllihi 1/176).

Sabtu, 26 Maret 2011

8 Kebohongan Seorang Ibu


 mungkin ada yang pernah membaca kisah ini sebelumnya.

1. Cerita ini dimulai ketika aku masih kecil, saya terlahir sebagai anak lelaki dari sebuah keluarga miskin. Yang terkadang untuk makan pun kita sering kekurangan. Kapanpun ketika waktu makan, ibu selalu memberikan bagian nasi nya untuk saya. Ketika beliau mulai memindahkan isi mangkuknya ke mangkuk saya, dia selalu berkata "Makanlah nasi ini anak ku. Aku tidak lapar"

ini adalah kebohongan Ibu yang pertama.


2. Ketika aku mulai tumbuh dewasa, dengan tekun nya ibu menggunakan waktu luangnya untuk memancing di sungai dekat rumah kami, dia berharap jika dia mendapatkan ikan, dia dapat memberikan aku sedikit makanan yang bergizi untuk pertumbuhan ku. Setelah memancing, dia akan
memasak ikan tersebut menjadi sup ikan segar yang meningkatkan selera makan ku. Ketika aku memakan ikan tersebut, ibu akan duduk disebelah ku dan memakan daging sisa ikan tersebut, yang masih menempel pada tulang ikan yang telah aku makan. Hatiku tersentuh sewaktu melihat hal
tersebut, aku menggunakan sumpitku dan memberikan potongan ikan yang lain kepadanya. Tetapi dia langsung menolaknya dengan segera dan mengatakan "Makanlah ikan itu nak, aku tidak seberapa menyukai ikan"

Itu adalah kebohongan ibu yang ke dua


3. Kemudian, ketika aku berada di bangku sekolah menengah, untuk membiayai pendidikan ku, ibu pergi ke sebuah badan ekonomi (KUD) dan membawa kerajinan dari korek api bekas. kerajinan tersebut menghasilkan sejumlah uang untuk menutupi kebutuhan kami. Ketika musim
semi datang, aku terbangun dari tidurku dan melihat ibuku yang masih terjaga, dan ditemani cahaya lilin kecil dan dengan ketekunan nya dia melanjutkan pekerjaan nya menyulam. Aku berkata "Ibu, tidurlah, sekarang sudah malam, besok pagi kamu masih harus pergi bekerja." Ibu
tersenyum dan berkata "Pergilah tidur, sayang. Aku tidak Lelah."

Itu adalah kebohongan ibu yang ke tiga



4. Pada saat Ujian akhir, ibu meminta izin dari tempat ia bekerja hanya untuk menemaniku. Pada saat siang hari dan matahari terasa sangat menyengat, dengan tabah dan sabar ibu menugguku dibawah terik sinar matahari untuk beberapa jam lamanya. Dan setelah bel berbunyi, yang menandakan waktu ujian telah berakhir, Ibu dengan segera menyambutku dan memberikan ku segelas teh yang telah beliau siapkan sebelumnya di botol dingin. kental nya teh terasa tidak sekental kasih sayang dari Ibu, yang terasa sangat kental. Melihat ibu menutup botol tersebut dengan rasa haus, langsung saya memberikan gelasku dan memintanya untuk minum juga. Ibu berkata "Minumlah, nak. Ibu tidak haus!"

Itu kebohongan ibu yang ke empat


5. Setelah kematian ayahku yang disebabkan oleh penyakit, Ibuku tersayang harus menjalankan peran nya sebagai orang tua tunggal. dengan mengerjakan tugasnya terlebih dahulu, dia harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kami sendiri. Hidup keluargaku menjadi semakin kompleks. Tak ada hari tanpa kesusahan. Melihat keadaan keluargaku pada saat itu yang semakin memburuk, ada seorang paman yang tinggal dekat rumahku datang untuk menolong kami, baik masalah yang besar dan masalah yang kecil. Tetangga kami yang lain yang tinggal
dekat dengan kita melihat kehidupan keluarga kami sangat tidak beruntung, Mereka sering menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang sangat keras kepala, tidak memperdulikan nasihat mereka, dia berkata
"Saya tidak butuh cinta"

Itu adalah kebohongan ibu yang ke lima


6. Setelah saya menyelesaikan pendidikanku dan mendapatkan sebuah pekerjaan. itu adalah waktu bagi ibuku untuk beristirahat. Tetapi dia tetap tidak mayu; dia sangat bersungguh-sungguh pergi ke pasar setiap pagi, hanya untuk menjual beberapa sayuran untuk memenuhi kebutuhan nya. Saya, yang bekerja di kota yang lain, sering mengirimkan beliau sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan nya, tetapi Beliau tetap keras kepala untuk tidak menerima uang tersebut. Beliau sering mengirim kembali uang tersebut kepadaku. Beliau berkata "Saya punya cukup uang"

itu adalah kebohongan ibu yang ke enam

7. Setelah lulus dari program sarjana, kemudian saya melanjutkan pendidikan saya ke tingkat Master, saya mengambil pendidikan tersebut, dibiayai oleh sebuah perusahaan melalui sebuah program beasiswa, dari sebuah Universitas terkenal di Amerika. Akhirnya saya bekerja pada
perusahaan tersebut. Dengan gaji yang lumayan tinggi, saya berniat untuk mengambil Ibu dan mengajak nya untuk tinggal di amerika. Tetapi Ibuku tersayang tidak mau merepotkan anak lelakinya, Beliau berkata kepadaku "Saya tidak terbiasa"

itu adalah kebohongan ibu yang ke tujuh

8. Sewaktu memasuki masa tua nya, ibu terkena kanker tenggorokan dan harus dirawat di rumah sakit. Saya yang terpisah sangat jauh dan terpisah oleh lautan, segera pulang ke rumah untuk mengunjungi ibuku tersayang. Beliau terbaring lemah ditempat tidurnya selepas selesai
menjalankan operasi. Ibu yang terlihat sangat tua, menatapku dengan tatapan rindu yang dalam. Beliau mencoba memberikan senyum diwajahnya. meskipun terlihat sangat menyayat dikarenakan penyakit yang dideritanya. Itu sangat terlihat jelas bagaimana penyakit tersebut
menghancurkan tubuh ibuku. dimana beliau sangat terlihat lemah dan kurus. Saya mulai mencucurkan airmata di pipi dan menangis. Hatiku sangat terluka, teramat sangat terluka, melihat ibuku dengan keadaan yang demikian. Tetapi ibu, dengan segala kekuatannya, berkata "jangan menangis, anakku sayang, Ibu tidak sakit"

Itu adalah kebohongan ibu yang ke delapan

setelah megatakan kedelapan kebohongan nya, Ibuku tersayang menutup matanya untuk selamanya!...





Catatan ini saya ambil dari sebuah thread di Forum Terbesar di Indonesia. Untuk mengingatkan kembali agar kita selalu berbuat baik dan patuh kepada kedua orang tua kita, terutama Ibu. Terimakasih buat idkaskus: gaspeb.
sumber: http://www.kaumdarurat.com/2010/04/8-kebohongan-seorang-ibu.html


Iseng aja dah online, daripada dibawa pusing. tp online juga bingung ngapain.. ya udah naruh photo aja. sekarang mau naro photo yang spontan saya jepret.. maklum, Photografer gadungan (pengen jadi Photografer gak kesampean). :)


Pohon Anggrek punya Bibi saya di Tangerang

Rumput depan rumah saya yang di Tangerang,, hijau kan? :D




street
Kalau ini, Jalan di Kawasan Hyundai-Bekasi,
 diambil waktu pulang Kajian.. kajiannya belum selesai, tapi Saya pulang duluan (bolos), makanya jalanannya sepi.


SGC (Sentra Grosir Cikarang) malam hari
SGC - dari samping.

oiya, SGC itu sangat dekat dengan rumah Saya (jarak 500Meter, mungkin)
 nah, kalau saya ada perlu mendadak, larinya ke sini.. jadi kalau mau main ke rumah ku di cikarang, cari aja SGC, bilang sama kondektur atau sopirnya, nanti juga tau :D




Sekolahan
Yang terakhir, sekolahku.. SMKN 2 Cikarang Barat, yang meninggalkan banyak kenangan di dalamnya ada manis, asam, asin, pahit.. :)  dan yang terpenting, banyak ilmu yang saya dapat ketika sekolah.


segitu aja dulu..
kalau photonya banyak noisenya/agak buram, harap maklum (lagi), Saya pakai kamera ponsel yang 3,2 MegaPixel
dan resolusi gambar diset 1600x1200..
*ngomong gituan, tapi gak ngerti dah..


Rabu, 23 Maret 2011

Surat Untuk Ayah


Ayah,
Bagaimana kabarmu di sana?
Kuharap engkau dalam keadaan baik dan berada di tempat terindah di sisi Allah
Sudah begitu lama aku tidak mencium tanganmu
Begitu lama juga aku tidak mendengar suaramu
Sering aku terbayang dengan wajahmu
Rasanya baru kemarin engkau meninggalkanku


Ayah,
Berat rasanya jika mengingat semua itu,
saat kau memanjakanku,
Menegurku saat aku salah,
Memberikanku semangat hidup,
Memenuhi semua permintaan anakmu,
Begitu pula Saat kau menjadi  imam kami ketika sholat
Mendengar doamu
Dan lantunan tilawahmu..
Aku merindukan saat seperti itu..
Tak yang masih tertinggal adalah sebuah pengorbananmu demi sebuah kejutan ulang tahunku yang ke 14, iya, itu terakhir kali engkau merayakan ulang tahun anakmu, Ayah..

Ayah,
Begitu tawakkalnya engkau menghadapi semua cobaan yang menghampirimu saat itu
Bagiku engkau adalah sang Mujahid dalam hidupku setelah Ibu..
Yang jasanya tak akan pernah bisa terbalas.

Maafkan aku yang tidak mempunyai kesempatan berbakti kepadamu..
Maafkan aku yang kadang mengabaikan ucapanmu.
Di sini, dunia ini.. aku hanya bisa mengirimmu sebuah doa,
Begitu juga dengan amalku,
Jika banyak Aku berbuat baik, aku yakin di Alam Barzah sana engkau merasa bahagia..

Ayah,
Di sini aku bersama ibu, aku akan berbakti kepadanya.
Karena hanya itu kesempatan berharga yang aku miliki..
Dan aku akan menjadi wanita muslimah yang membuat engkau dan ibu bangga, Ayah..

Beruntunglah mereka yang masih memiliki kesempatan berbakti kepada ayahnya
Namun, mereka adalah orang paling rugi, jika ayah dan ibunya yang masih bersama mereka, diabaikan begitu saja..

Wahai Rabb ku, aku titip surat dan rindu ini untuk Ayah..
Aku mohon, ampuni dosa ayahku,
jagalah ayahku di sana, jauhkan beliau dari sebuah siksa kubur,
terima amal ibadahnya, terangilah kuburnya, dengan cahaya-Mu..
Amiin ya Robbal ‘alamiin.

Jumat, 11 Maret 2011

seperti


cepat seperti Angin,
tenang seperti Hutan,
dahsyat seperti Api
diam seperti Gunung,
tersembunyi seperti Bayangan,
...muncul mendadak seperti Halilintar.

(Detektif Conan Vol. 59)

Minggu, 06 Maret 2011

Pasir Pantai



Aku tau,
siapapun pasti bisa menggenggam pasir basah di sebuah Pantai,
menatanya hingga berbentuk sesuai keinginan hati..
Tapi saranku,
jangan pernah kamu membuatnya di tepi Pantai,
...karena kapanpun ombak akan datang menyapunya,
dan tahu kan bagaimana setelahnya?
Iya,
Seperti itu .
(121121)