Sabtu, 23 April 2011

Cinta, lagi-lagi Cinta

"Cinta"
Siapa sih yang gak kenal cinta?
Ada cinta pertama, cinta terakhir atau cinta sejati.
Terus kadang penasaran, cinta sejati itu siapa?
Sudah banyak kenanganan atau cerita tentang cinta.
Basi memang, lagi-lagi cinta..
Bukan! bukan cinta itu yang ingin saya tulis.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (ALI 'IMRAN  ayat 14)

Cinta, awal mula kita merasakan cinta pastinya ketika kita bernyawa.
Cinta yang pertama kita kenal adalah cintanya Sang Pencipta, dengan cinta dan kasih sayang-Nya, Allah mengijinkan kita hidup dunia ini kemudian dengan selamat.
Kemudian tentunya diiringi cintanya kedua orang tua kita yang begitu besar, yang tidak mungkin bisa kita balas.
Sampai sekarang kedua cinta itu selalu terasa.

Tapi, sadarkah kita? Saat kita sudah tumbuh dewasa, cinta Sang Khalik dan cinta kedua orang tua kita pun belum juga kita balas dengan sempurna?
Ya, kita khianati cinta ibu bapak kita, apalagi cintanya Sang Pencipta kita, Allah Subhanahu wa Ta'ala..
cinta kita berpaling, kepada siapa?
Kepada isi dunia, kepada sebuah benda, dan yang tak bisa terbantah ialah saat kita mulai mencintai lawan jenis yang kadang belum resmi, nah.. sadar dikit deh, ngapain cinta sama orang yang belum jelas apakah akan jadi pasangan hidup kita kelak atau enggak.
Saat itu cinta kita terbagi, bahkan kadang "berat sebelah" alias nggak seimbang.
Contoh, ada orang yang sedang cinta kepada lawan jenisnya dan pikirannya hanya tertuju pada satu, yaitu sang kekasih itu saja, sehingga cintanya Sang Pencipta dan kedua orang tua di abaikan, bahkan mungkin dilupakan.
Perbandingan kecil saja, saat ada panggilan telepon dari sang kekasih, bergegas kita menghampiri telepon , bahkan lari untuk menjawab teleponnya.
Tapi.. saat orang tua yang memanggil atau panggilan untuk sholat (Adzan).. kita berpura-pura, lambat sekali gerak kita, atau tak digubris sama sekali! Nah lho.. Na'udzubillah

Renungkanlah sedikit...
Kita mengenal lawan jenis saat kita dewasa, tapi ingat lawan jenis kita, tak sepenuhnya mencintai kita, cinta yang mereka miliki terbatas. Bisa jadi pula, cinta itu hanya sementara dan bila dia kelak tak menjadi pasangan hidup kita malah cintanya akan lenyap tanpa sisa, mungkin.
Sedangkan cintanya Allah itu abadi, dari awal kita diciptakan, sampai kita mati, tidak pernah putus rahmat dan kasih sayang yang diberikan-Nya.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (ALI 'IMRAN ayat 31)

Nah, ayat di atas itu adalah janji Allah. Yakni jika kalau mencintai Allah maka Allah akan membalasnya dengan mengasihi kita, bahkan akan menghapus dosa-dosa kita. Cinta kepada Allah bisa ditunjukkan dengan menjalani segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan taat beribadah.
Terus, cinta kepada orang tua bisa kita tunjukkan dengan berbakti dan menghormati mereka.

Gini loh, boleh saja kita mencintai lawan jenis kita.. Tapi jangan berlebihan menyetarakan bahkan melebihi cinta kita kepada Allah.

Buktikan kalau kita orang beriman dan bertakwa.. ayo kita tanam rasa cinta ini di hati kita, jangan lupa dipupuk dan disiram .. ^.^!

2 komentar:

  1. Anonim10.58

    sederhana tp.. mengalirkan sesuatu, sesuatu yg hangat :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih, semoga kita selalu dihangatkan dengan "cinta". :)

    BalasHapus